yang paling pelik memang bagaimana menunjukkan sejelas-jelasnya bahwa pengelolaan formal yang tepat terhadap kata-kata yang hendak dikonstruksi menjadi puisi mempunyai implikasi sosiologis dan pada dasarnya selalu berkaitan erat dengan landasan-landasan ekonomis sehingga pengertian formal yang dipicu bahasa puitik beserta pencerahan eksperiensial yang menjadi buah dari pengertian itu dapat menjadi dorongan utama bagi penggubahan sebuah sajak
yang sangat dilematik memang bagaimana meyakini formalitas bukan sebagai sesuatu yang sukar karena sudah sejak awal kelahirannya sebuah sajak mengandaikan keringkasan sementara ornamentalisasi mencolok semacam ini semestinya tidak mewajibkan kemampuan inteligensia dibandingkan pengalaman estetis awam yang paling jujur untuk mengagumi keanehannya sebagai cara fenomenal pada upaya-upaya pelibatan diri ke dalam sistem gaya bahasa
yang jadi polemik memang bagaimana menerapkan keterampilan formal itu pada tindak tuturan yang bisa membongkar tajuk-tajuk berita dan pernyataan-pernyataan penguasa segala zaman agar fetisisme terhadap langgam-langgam sastrawi tidak menjadi alat eksploitasi di tengah-tengah situasi dan keadaan mendesak yang menuntut kelestarian ragam kegiatan seni literasi yang selalu berhadap-hadapan dengan pesona sayembara di gelanggang sastra kita
MANSHUR ZIKRI (Pekanbaru, 1991) adalah seorang kritikus yang saat ini menetap di Yogyakarta. Ia menjabat sebagai editor utama di Jurnal Footage, sebuah media daring yang membahas sinema dan seni kontemporer. Zikri pernah bekerja sebagai kurator di Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat (2020–2022) dan menjadi anggota dewan juri pada ARKIPEL – Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival edisi ke-9 (2022). Sejak tahun 2009, Zikri aktif sebagai salah satu anggota Forum Lenteng. Ia juga mengelola akun TikTok @ngomendotcom serta menjadi penggerak sejumlah kegiatan, seperti proyek bebunyian Situationist Under-Record, kelompok seni performans PROYEK EDISI, dan gerakan sinema Council of Ten. Di bidang seni performans, ia memegang peran penting dalam penelitian dan kajian artistik 69 Performance Club. Zikri juga menyenangi sastra, tentunya.
Tinggalkan Balasan