Mencapai tempat ini penting untuk menikmati suasana perjalanan, dari Margonda lurus-lurus, belok dikit, lewatin gedung-gedung, suasana lebaran haji terasa karena melewati berbagai penjual kambing dan masup-masup dikit (dikit aja), iiiit hampir aja nyerempet bocah ngejar layangan. Akhirnya sampe venue, JPoss Cafe, Jatijajar di kota Depok.

Acara ini diselenggarakan oleh Onegun Studio selaku event organizer. Ketua penyelenggara, Ogund meyakini bahwa acara musik yang pertama kali digelar ini dapat memberikan ruang dan juga perkembangan pada musikus Depok. Acara ini diisi oleh band-band yang mendominasi bergenre rock dan punk. Venue yang dipilih cukup luas, dan juga tertata dengan cukup baik mengingat ini adalah perlehatan kota.
Opening lineup oleh Blackpearl, The Sins (Anarcho punk), Nine to Sick dan Minoritas. Main event dari acara ini adalah menghadirkan Romi and the Jahats, Kilometer, Tinky Winky, Sunset dan Olsam.

Acara ini jelas melakukan delivery yang tepat, sesuai janjinya “genre asik dan penuh energi” bersumber dari berbagai lagu bergenre Pop Rock dan Ska. Acara musik ini berbentuk mini konser yang cocok buat ngumpul. Ke depan Goyang Gila Gigs bisa membuka kesempatan dominasi musik yang beragam. Karena masyarakat memang butuh suasana baru, di mana perkumpulan tidak perlu berada di gedung dalam kekakuan formal.
Goyang Gila Gigs boleh dikatakan santai, karena selain penonton dewasa dan remaja acara ini menyediakan tempat khusus dimana kerabat dan keluarga bisa berkumpul. Walaupun ada kendala listrik, waktu rundown yang rada mepet-mepet Karena terdengar sayup-sayup penyelenggara selalu berbisik bisik “waktu.. waktu… WAKTU!!” Acara ini akhirnya selesai juga, ramai seru. Boleh dikata untuk acara yang pertama kali ini butuh penyesuaian lagi, belajar bersama dan terbuka agar bisa tumbuh bersama (ini saran aja, jangan dianggap serius).
Secara visual, acara ini tidak mengecewakan, hasil jeprat-jepret bener-bener fenomenal, banyak ingatan yang bisa dikenang (foto liputan bisa dilihat disini, Telegram)
See u when I see you.

Ahmad Zakki “Bang Jek” Abdullah (Tasik, 1990) adalah seorang yang menyebut-nyebut dirinya mistikus yang ilmiah. Walaupun mengaku berumur masih muda, ada kecurigaan bahwa dia sebenarnya sudah berumur kepala 5. Dia merasa bahwa menulis adalah sumber agar “awet muda”. Sehari-hari mengaku sebagai pengajar di menulisfilm.com dan akhirnya sebagai sejarawan yang serba tahu dan menjadi penulis di Kolase Kultur. Tulisannya adalah gabungan antara SEO dan ekspresionis yang katanya sudah muak dengan gaya menulis jurnal ilmiah. Dia memiliki kehidupan kedua yang “normal” mengajar mahasiswa di universitas yang berlokasi di selatan Jakarta. Selain itu juga mengajar di beberapa tempat lain seperti Univ. IMA, Univ. Nasional, IDS dan Vokasi UI. Dia menawarkan diri sebagai “konsultan produksi” di bidang audio-visual, pengolah data sosial dengan metode NLP dan NVivo di bidang penelitian, pengamat AI di bidang informasi sains dan ahli komunikasi jaringan yang tersertifikasi (walau tidak pernah menunjukan sertifikatnya).
Tinggalkan Balasan