Pada tanggal 28 Februari 2025, Kolase Kultur mendapat kesempatan untuk menghadiri gala screening serial Punk Taubat yang diselenggarakan di Perpustakaan Kota Bogor. Acara ini dihadiri oleh seluruh cast & crew, media, komunitas film, serta para sponsor yang mendukung produksi serial ini. Kehadiran Ragil RM, pelawak senior era 90-an yang turut berperan dalam serial ini, semakin memeriahkan suasana.
Acara dibuka oleh duo MC, Vicky Firdaus dan Daniel, yang membawa atmosfer penuh canda dan gimmick sejak awal. Sambutan diberikan oleh Dsyahrudin selaku executive producer, Doni Indra sebagai co-executive producer, serta Ogund Oddity yang tak hanya bertindak sebagai penulis dan sutradara, tetapi juga ikut berperan sebagai aktor dalam serial ini. Setelah pemutaran episode perdana Punk Taubat, suasana terasa begitu hangat dengan antusiasme penonton yang memenuhi ruangan. Beberapa orang yang saya wawancarai setelah screening memberikan pandangan mereka tentang serial ini.
Ragil RM mengungkapkan kegembiraannya bisa terlibat dalam proyek yang membawa pesan kuat tentang kehidupan sosial. “Setelah saya tonton, ini serial oke banget, mengangkat kehidupan sosial, anak – anak punk yang merasa dijauhi, tersingkirkan, kalau dilihat jijik lah, ternyata ketika diangkat seperti ini kita tahu ada sisi religiusnya. Wah, ini sih sebenarnya nggak cocok cuma di Genflix aja, harus disebar di TV juga lah sekalian,” ucapnya Ragil RM, warga Depok yang sekarang tinggal di Riau.

Dsyahrudin, sebagai executive producer, menekankan bahwa Punk Taubat bukan sekadar hiburan, tetapi juga refleksi sosial yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. “Dari serial ini saya berharap anak – anak muda tetap konsisten berkarya, saya selalu dukung dan siap untuk selalu bersinergi dengan anak – anak ini.”
Ira, salah satu penonton, menyatakan bahwa serial ini memiliki pendekatan yang unik dan segar dalam menyajikan cerita tentang perjalanan hidup dan pencarian jati diri. “Ini bisa jadi motivasi selama bulan ramadhan, dan nggak boleh memandang orang hanya dari covernya saja.” Ujarnya.
Sementara itu, Abdul Rozak, sebagai DOP sekaligus editor serial ini, serta memerankan karakter Ayah Zahra, ikut bergembira melihat antusias penonton.
“Saya sih senang banget ketika pada ketawa saat adegan lucu, ikut merasa sedih ketika adegan sedih, saya cuma bisa berharap semoga serial ini bisa mengisi kekosongan di bulan suci ramadhan.” Ucapnya.
Ogund dengan Onegun Studio merasa percaya diri bahwa Punk Taubat akan menjadi salah satu tontonan yang dinantikan. Menurutnya kehadirannya tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai refleksi bagi penontonnya tentang perubahan, perjuangan, dan makna kehidupan.
Punk Taubat dapat disaksikan di Genflix, tanggal 6 Maret 2025.

Helmi Rafi Jayaputra (Depok, 1996) mengambil langkah baru dengan mendirikan Kolase Kultur, sebuah media alternatif di Depok yang berfokus pada seni dan budaya. Kolase Kultur hadir sebagai platform yang menjembatani berbagai ide dan gagasan serta menjadi ruang kolaborasi inklusif antara seniman, kurator dan komunitas. Sebelumnya Helmi bekerja selama 9 tahun sebagai pembuat video dan menyelesaikan beragam proyek dokumenter di berbagai kelembagaan non-profit, diantaranya; Penabulu Foundation (2015) dengan isu mengurangi tingkat emisi karbon dunia, Human Rights Working Group (2018) dengan isu Kebebasan Beragama dalam Hak Kemanusiaan, Sawit Watch (2021) dengan isu perhutanan sosial dan konservasi sawit, dan Pandu Laut Nusantara (2024) dengan isu konservasi laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Di ranah perfilman, Helmi terlibat dalam INDICINEMA, jaringan bioskop alternatif Indonesia yang berpusat di Bandung. Sejak 2019, ia turut mendirikan dan mengelola satu-satunya bioskop alternatif di Depok. Saat ini aktif membangun dan menulis di Kolase Kultur.
Tinggalkan Balasan