nitip sendal

aku hidup di masa
banyak budayawan
di-cancel gara-gara
selangkangan
tak terdidik..., uh...!

aku hidup di masa
citra darah dan puntung badan
harus di-share supaya
kemanusiaan
kembali menub..., uh...!

pelecehan dan genosida
memfituri masaku, oooooiii...!

adakah kata-kata yang mengatai mereka
bukan varian dari eksploitasi belaka?
Jiaaah...!

aku hidup penuh keraguan
di tengah-tengah kekerasan
yang selalu jadi kepastian.

sementara sastra masih selalu dirayakan dengan sayembara.

kata-kata masaku tidak hidup di jalan.
mereka di panggung dan pentas-pentas teori.
di layar genggaman Anda.
boom!!!

sekali di-cancel dan di-share,
hancurlah perayaan-perayaan.

nitip sendal

kata-kata mujarab masaku
berada di ujung jari netizen.
“Sikat, Nder...!”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *