Rafli Albera dan Putri Habibie Menikah: Lagu “Kalau Memang Jodoh” Jadi Soundtrack Cinta Sekaligus Peluncuran “SAMAWAH”

Awal Juni 2025 menjadi momen penuh makna bagi Rafli Albera dan RA Marini Putri Ayu Habibie. Tepat pada tanggal 1 Juni 2025, pasangan ini resmi mengikat janji suci dalam sebuah pernikahan yang intim, sarat cinta, dan penuh simbol spiritualitas. Momen ini juga menjadi peluncuran resmi proyek musikal mereka sebagai duo di SAMAWAH, ditandai dengan perilisan single pertama bertajuk Kalau Memang Jodoh.

Melalui wawancara singkat, Rafli menyatakan bahwa lagu Kalau Memang Jodoh lahir dari cerita cinta mereka sendiri, “Dimulai dari pertemuan singkat, tumbuh jadi rasa, lalu musik jadi jembatan kami,” ungkap Rafli. Di usia Rafli yang ke-31 dan Putri ke-33, mereka menyadari bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai. Lagu ini menjadi ungkapan syukur atas perjalanan menuju kehidupan baru yang mereka jalani sekarang.

Di balik liriknya, tersimpan fragmen-fragmen dialog mereka sendiri. Proses kreatifnya dilakukan di tengah persiapan pernikahan yang padat, menjadikan rekaman ini tak ubahnya “soundtrack” dari perjalanan cinta mereka. “Liriknya kami tulis bersama, berdasarkan dialog-dialog kami selama proses menuju pernikahan. Rekamannya pun kami lakukan di tengah jadwal yang padat. Rasanya seperti menciptakan soundtrack hidup kami sendiri,” ujarnya.

Single ini dirilis tepat di hari pernikahan mereka. Dalam resepsi, lagu ini dibawakan secara live untuk pertama kalinya, menjadi persembahan awal mereka sebagai pasangan dan sebagai SAMAWAH. “Kami percaya bahwa setiap cinta layak diabadikan dalam bentuk karya,” ujar Rafli.

Makna lagu ini juga bersumber dari spiritualitas yang mendalam, terinspirasi langsung dari Surat Ar-Rum ayat 21 tentang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Menurut mereka, lagu ini tentu bukan hanya ungkapan rasa cinta, tapi juga doa yang dinyanyikan, harapan abadi bahwa cinta sejati akan dipertemukan dengan cara terbaik.

Mini album bertajuk Samawah menjadi manifestasi rumah tangga mereka: sakinah, mawaddah, warahmah, till jannah. Nama itu dipilih karena mencerminkan harapan dan doa terdalam mereka, serta sebagai identitas karya kolaborasi yang kuat namun sederhana. Album ini akan berisi empat lagu, yang akan dirilis secara bertahap dan menceritakan berbagai fase dalam perjalanan cinta mereka.

“Kami ingin karya ini tidak hanya kami yang nikmati, tapi juga bisa menyentuh hati siapa pun yang sedang berjuang dalam kisah cintanya,” ungkap Rafli. Mereka berharap karya ini tidak hanya menjadi milik mereka berdua, tapi juga milik banyak orang yang sedang mencari, menjaga, atau memperjuangkan cinta.

Sejak awal pertemuan mereka di sebuah acara yang sangat singkat, musik menjadi poros penting dalam hubungan Rafli dan Putri. Dari satu sesi afternoon tea hingga bermusik bareng dan eksplorasi kuliner UMKM, benih-benih kedekatan pun tumbuh tanpa paksaan. “Nggak ada drama besar, yang ada justru banyak tawa, diskusi, dan saling dukung,” katanya.

Musik menurut mereka adalah ruang tempat mereka belajar mendengarkan, mengekspresikan, dan memahami satu sama lain lebih dalam. “Kami merasa seperti sedang menciptakan dunia kecil kami sendiri lewat nada dan lirik.”

Selepas mini album Samawah, Rafli dan Putri berencana untuk terus merilis karya musik setiap beberapa bulan, sebagai bagian dari perjalanan cinta mereka yang terus tumbuh. Mereka ingin menciptakan kehidupan yang seimbang antara cinta, karya, dan kebermanfaatan. “Kalau suatu hari nanti karya-karya kami bisa jadi jejak yang menguatkan orang lain, itu akan jadi legacy yang paling membahagiakan.”

Mereka juga berharap karya ini bisa menemani dan menginspirasi pasangan-pasangan lain untuk berani menciptakan sesuatu bersama. “Bukan cuma untuk dikenang, tapi juga untuk memberi makna dan mungkin membuka jalan bagi pasangan lain yang ingin menciptakan sesuatu bersama,” pungkasnya.

Rafli Albera sebagai seniman asal Depok, kota tempat ia lahir, tumbuh, dan selalu produktif melahirkan karya. Bersama Putri Habibie seorang content creator yang dikenal sering berbagi resep hidangan, pendiri Yayasan Berdaya yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan para ibu, khususnya melalui pilar gizi dan ekonomi, serta cucu dari Junus Effendi Habibie (adik dari Presiden ketiga RI, BJ Habibie), mereka kini membuka babak baru, terlebih dalam lanskap musik Indonesia dengan lagunya yang menyentuh hati dan penuh nilai spiritual.

Selamat menempuh hidup baru, SAMAWAH. Semoga setiap nada dan lirik yang tercipta menjadi jembatan menuju berkah dan kebahagiaan abadi kalian berdua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *