Sungguh yang namanya sayang itu membingungkan
Seseorang rela bersakit-sakit untuk mengucap kata sayang
Seseorang rela digerogoti jiwanya demi yang disebut sayang
Seseorang rela membuka bajunya
menato pada sekujur tubuhnya
bait-bait terbuang dari sajak yang bagus
demi sebuah ungkapan rasa membingungkan
yang namanya sayang
Buat temanku Si Pelukis

Ananta Faiq (Semarang, 2000) sudah tertarik dengan kesusastraan sejak di Sekolah Menengah Pertama, saat itu ia sudah menulis beberapa puisi, cerpen, dan naskah drama. Pada tahun 2017 naskah drama berjudul Periwitan yang mempertanyakan korelasi antara sistim pendidikan Indonesia dengan kesiapan seseorang dalam menghadapi rintangan di dunia kerja mendapatkan nominasi naskah terbaik dalam Festival Drama Pendek SLTA. Tahun 2022 silam Ananta menerbitkan buku Kumpulan puisi pertamanya berjudul “#1” dalam format digital yang dapat dibaca melalui platform digital “Karyakarsa”. Selain menulis Ananta juga aktif di dunia seni panggung baik sebagai aktor maupun tim produksi dalam berbagai pementasan.
Tinggalkan Balasan