Make your inbox happier!

Subscribe to Our Newsletter

Cloud Merilis Single Ketiga “Nada Rindu” Bersama Vokalis Baru: Carissa

Setiap band punya fase persimpangan. Bagi Cloud, momen itu datang ketika salah satu vokalis lamanya, Moi, memutuskan pamit untuk melanjutkan pendidikan ke Jepang. Menurut Atma, penulis lagu di Cloud, hal ini merupakan sebuah keputusan yang tak mudah, namun menjadi bagian dari perjalanan mereka. Cloud melanjutkan langkahnya untuk tetap melahirkan karya. Pada 7 Oktober 2025, band …

Setiap band punya fase persimpangan. Bagi Cloud, momen itu datang ketika salah satu vokalis lamanya, Moi, memutuskan pamit untuk melanjutkan pendidikan ke Jepang. Menurut Atma, penulis lagu di Cloud, hal ini merupakan sebuah keputusan yang tak mudah, namun menjadi bagian dari perjalanan mereka.

Cloud melanjutkan langkahnya untuk tetap melahirkan karya. Pada 7 Oktober 2025, band pop asal Depok ini merilis single ketiganya bertajuk Nada Rindu bersamaan dengan hadirnya Carissa sebagai vokalis baru. Atma menjelaskan bahwa lagu ini merepresentasikan perjalanan jatuh cinta yang sederhana “Tersipu manja, senyum sendiri, sampai sulit tidur, hal-hal kecil yang sering kita anggap sepele, tapi justru jadi inti dari rasa,” ujarnya.

Personil Cloud (Dok. Istimewa)

Masuknya Carissa sebagai vokalis perempuan juga membawa perspektif baru. Baginya, Cloud adalah tempat bertumbuhnya sekarang. “Aku melihat Cloud bukan sekadar band, tapi ruang untuk berkembang. Harapanku, melalui Cloud, ruang musik di Depok bisa semakin hidup, jadi tempat musisi saling terhubung, berkarya, dan berekspresi tanpa batas,” ujar Carissa.

Di tengah scene musik yang kerap rapuh oleh pergantian personel, melalui rilisan barunya ini pula Cloud turut memberi kesempatan bagi generasi muda, terutama perempuan, dalam menghadirkan ruang berekspresi dan berkreasi.

Helmi Rafi J

Helmi Rafi J

Helmi Rafi Jayaputra (Depok, 1996) mengambil langkah baru dengan mendirikan Kolase Kultur, sebuah media alternatif di Depok yang berfokus pada seni dan budaya. Kolase Kultur hadir sebagai platform yang menjembatani berbagai ide dan gagasan serta menjadi ruang kolaborasi inklusif antara seniman, kurator dan komunitas. Sebelumnya Helmi bekerja selama 9 tahun sebagai Creative Generalist dan menyelesaikan beragam proyek dokumenter di berbagai kelembagaan non-profit, diantaranya; Penabulu Foundation (2015) dengan isu mengurangi tingkat emisi karbon dunia, Human Rights Working Group (2018) dengan isu Kebebasan Beragama dalam Hak Kemanusiaan, Sawit Watch (2021) dengan isu perhutanan sosial dan konservasi sawit, dan Pandu Laut Nusantara (2024) dengan isu konservasi laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Di ranah perfilman, Helmi terlibat dalam INDICINEMA, jaringan bioskop alternatif Indonesia yang berpusat di Bandung. Sejak 2019, ia turut mendirikan dan mengelola satu-satunya bioskop alternatif di Depok. Saat ini aktif membangun dan menulis di Kolase Kultur.
Keep in touch with our news & offers

Subscribe to Our Newsletter

What to read next...

Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *