Make your inbox happier!

Subscribe to Our Newsletter

Halida Bunga Fisandra, Warga Depok yang Terpilih di Forum Produser Seni Pertunjukan Nasional

Kota Depok patut berbangga. Salah satu warganya, Halida Bunga Fisandra yang biasa disebut Dida, telah terpilih sebagai salah satu dari 10 peserta terbaik dalam Lokakarya dan Pertemuan Jejaring Produser Pertunjukan Indonesia 2025 yang digelar pada 11–15 Juni lalu di Jakarta. Forum ini merupakan salah satu inisiatif penting dalam memperkuat ekosistem seni pertunjukan Indonesia, khususnya dalam …

Kota Depok patut berbangga. Salah satu warganya, Halida Bunga Fisandra yang biasa disebut Dida, telah terpilih sebagai salah satu dari 10 peserta terbaik dalam Lokakarya dan Pertemuan Jejaring Produser Pertunjukan Indonesia 2025 yang digelar pada 11–15 Juni lalu di Jakarta. Forum ini merupakan salah satu inisiatif penting dalam memperkuat ekosistem seni pertunjukan Indonesia, khususnya dalam bidang keproduseran.

Dida dikenal sebagai produser dan manajer seni pertunjukan yang kini menjabat sebagai Manajer Program Divisi Seni Pertunjukan dan Edukasi-Gagasan di Komunitas Salihara Arts Center. Selain itu, ia juga merupakan pendiri dan direktur Perempuan Komponis: Forum & Lab, sebuah kolektif yang mewadahi komposer perempuan dan ragam gender di Indonesia.

Forum Jejaring Produser ini merupakan kelanjutan dari inisiatif yang dimulai sejak 2021 oleh Yayasan Kelola bersama Komite Tari dan Teater Dewan Kesenian Jakarta. Setelah sebelumnya digelar di Yogyakarta-Jakarta (2023) dan Bali (2024), tahun ini forum kembali menghadirkan produser-produser terpilih dari berbagai daerah untuk saling berbagi gagasan, pengalaman produksi, dan membangun jejaring kerja seni pertunjukan yang lebih inklusif dan tangguh.

Dengan latar belakang pendidikan S1 Penciptaan Musik dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan S2 Antropologi dari Universitas Indonesia, Dida menjembatani praktik kesenian dengan kajian budaya dan kerja lintas identitas. Keterlibatannya dalam forum ini sekaligus memperkuat kontribusinya sebagai delegasi Indonesia dalam program internasional British Council x Factory International: Global Creative Producers 2025–2026.

Kiprahnya di tingkat nasional maupun global semakin menegaskan bahwa potensi sumber daya manusia di bidang seni pertunjukan dari Depok mampu bersaing dan menjadi rujukan. Dida turut merawat ruang pertemuan ide, suara, dan keberagaman di panggung seni Indonesia.

Helmi Rafi J

Helmi Rafi J

Helmi Rafi Jayaputra (Depok, 1996) mengambil langkah baru dengan mendirikan Kolase Kultur, sebuah media alternatif di Depok yang berfokus pada seni dan budaya. Kolase Kultur hadir sebagai platform yang menjembatani berbagai ide dan gagasan serta menjadi ruang kolaborasi inklusif antara seniman, kurator dan komunitas. Sebelumnya Helmi bekerja selama 9 tahun sebagai Creative Generalist dan menyelesaikan beragam proyek dokumenter di berbagai kelembagaan non-profit, diantaranya; Penabulu Foundation (2015) dengan isu mengurangi tingkat emisi karbon dunia, Human Rights Working Group (2018) dengan isu Kebebasan Beragama dalam Hak Kemanusiaan, Sawit Watch (2021) dengan isu perhutanan sosial dan konservasi sawit, dan Pandu Laut Nusantara (2024) dengan isu konservasi laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Di ranah perfilman, Helmi terlibat dalam INDICINEMA, jaringan bioskop alternatif Indonesia yang berpusat di Bandung. Sejak 2019, ia turut mendirikan dan mengelola satu-satunya bioskop alternatif di Depok. Saat ini aktif membangun dan menulis di Kolase Kultur.
Keep in touch with our news & offers

Subscribe to Our Newsletter

What to read next...

Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *