Positive Way: Lagu Milik Smile Of Jamaica yang Bangkit Kembali dari Pembajakan dan Hiatus

Smile Of Jamaica, unit reggae asal Depok, kembali menyapa pendengarnya melalui perilisan ulang single Positive Way. Lagu yang pertama kali diciptakan pada tahun 2013 ini telah dirilis ulang pada 25 Juni 2025, membawa warna baru baik dari segi musikalitas maupun para personilnya. Setelah melewati masa hiatus, mereka tampil dengan formasi lebih solid, beranggotakan Aghist pada vokal, Reza Ra Up (keyboard), Kamil (keyboard kedua), Dhery (biola), Jhulian (drum), dan Ovan (gitar).

Smile Of Jamaica telah mendapatkan energi tambahan lewat bergabungnya Ovan dan Kamil dalam proses rekaman. Kehadiran mereka menghadirkan nuansa baru yang membuat Positive Way terasa catchy dari versi sebelumnya, namun tetap menjaga akar raggamovin yang menjadi identitas khas Smile Of Jamaica.

Foto: instagram.com/smileofjamaica.official

Selama 3 menit 26 detik, Positive Way membawakan cerita tentang perjuangan dalam menghadapi lika-liku hidup demi mengejar mimpi. Lagu ini direkam secara independen di Pustaka Suara, dapur rekaman yang menjadi saksi bangkitnya unit reggae ini.

Perjalanan Positive Way tak selalu mulus, ya, seperti sebuah cerita dalam film, selalu saja ada konflik yang dihadapi karakter utama. Dalam masa vakum, Smile Of Jamaica menghadapi kenyataan pahit bahwa beberapa lagu mereka telah dibajak dan diunggah ke platform digital tanpa izin. “Ketika hiatus ada empat single kita yang dibajak, nah Positive Way itu salah satunya. Lalu kita kembali dan mulai merekam ulang lagu-lagu yang dibajak itu dengan sound yang lebih baik dan kami rilis ulang secara resmi,” ungkap Derry.

Setelah proses lisensi dan penghapusan konten ilegal selesai, Positive Way akhirnya kembali tersedia secara resmi di berbagai platform digital. Melalui media pophariini.com mereka berharap bisa membawakan single ini ke panggung-panggung kolektif di Depok. “Semoga kami dapat kesempatan main di sana supaya bisa menjangkau pendengar lebih luas. Scene reggae Depok awalnya kan banyak tumbuh dari acara kampus, sayang banget kalau sekarang makin jarang,” kata Reza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *