Make your inbox happier!

Subscribe to Our Newsletter

Kios Warga di Depok Galang Donasi untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra

Kios Warga, sebuah kedai kopi yang juga berfungsi sebagai ruang alternatif bagi beberapa kolektif di Depok, berhasil menggalang donasi sebesar Rp 1.608.000 untuk membantu warga Sumatra yang terdampak banjir dan longsor. Donasi tersebut merupakan hasil penjualan minuman selama periode 1–12 Desember 2025 dan telah disalurkan melalui platform donasi daring. Aksi solidaritas ini lahir dari obrolan …

Kios Warga, sebuah kedai kopi yang juga berfungsi sebagai ruang alternatif bagi beberapa kolektif di Depok, berhasil menggalang donasi sebesar Rp 1.608.000 untuk membantu warga Sumatra yang terdampak banjir dan longsor. Donasi tersebut merupakan hasil penjualan minuman selama periode 1–12 Desember 2025 dan telah disalurkan melalui platform donasi daring.

Aksi solidaritas ini lahir dari obrolan sederhana yang berkembang di antara pengelola dan pengunjung Kios Warga. Sebagai ruang nongkrong yang kerap menjadi tempat bertukar gagasan, kondisi Sumatra yang dilanda bencana menjadi topik yang tak terelakkan.

“Iyaa betul, itu hasil penjualan minuman dari tanggal 1 sampai 12 Desember 2025,” ujar Ebo, salah satu pemilik Kios Warga yang juga aktif di grup musik Timur Dalam. Menurutnya, langkah tersebut berangkat dari spontanitas. “Sebenernya refleks sebagai manusia aja sih. Semua yang ngeliat kondisi Sumatra hari ini pasti punya pemikiran yang sama.”

Ebo menambahkan, kegelisahan tersebut dirasakan bersama di Kios Warga. Diskusi mengenai bentuk kontribusi pun muncul secara organik di antara mereka yang sering berkumpul di sana. “Sempet jadi obrolan juga, kontribusi apa yang bisa dilakuin. Akhirnya ketemu solusi paling gampang dan cepet ya ikut bantu lewat donasi,” katanya.

Dengan keterbatasannya sebagai ruang kolektif, Kios Warga memilih memanfaatkan apa yang mereka miliki. Penjualan minuman menjadi cara paling realistis untuk mengumpulkan dana tambahan. “Karena keuangan di Kios terbatas, yaa kita coba manfaatin apa yang bisa kita jual aja. Balik lagi kan katanya kalau kolektif harus kolekan,” ujar Ebo sambil tertawa.

Donasi yang terkumpul ini menjadi penegas bahwa ruang-ruang kecil berbasis komunitas masih memiliki peran penting dalam merespons isu-isu kemanusiaan. Di tengah bencana yang terus berulang, solidaritas dapat lahir dari tempat yang tak begitu besar, di ruang-ruang yang luput dari tren dominan. Kuncinya adalah kesadaran untuk saling membantu sesama.

Helmi Rafi J

Helmi Rafi J

Helmi Rafi Jayaputra (Depok, 1996) mengambil langkah baru dengan mendirikan Kolase Kultur, sebuah media alternatif di Depok yang berfokus pada seni dan budaya. Sebelumnya Helmi bekerja selama 9 tahun sebagai Creative Generalist dan menyelesaikan beragam proyek dokumenter di berbagai kelembagaan non-profit, diantaranya; Penabulu Foundation (2015) dengan isu mengurangi tingkat emisi karbon dunia, Human Rights Working Group (2018) dengan isu Kebebasan Beragama dalam Hak Kemanusiaan, Sawit Watch (2021) dengan isu perhutanan sosial dan konservasi sawit, dan Pandu Laut Nusantara (2024) dengan isu konservasi laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Di ranah perfilman, Helmi pernah terlibat dalam INDICINEMA(2019), jaringan bioskop alternatif Indonesia yang berpusat di Bandung. Saat ini tergabung sebagai Digital Campaigner di WeSpeakUp.org sembari aktif membangun dan menulis di Kolase Kultur.
Keep in touch with our news & offers

Subscribe to Our Newsletter

What to read next...

Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *